Curi Hati Shin Tae-yong, Dimas Drajat Curhat Susahnya Jadi Striker Lokal

Curi Hati Shin Tae-yong, Dimas Drajat Curhat Susahnya Jadi Striker Lokal
Curi Hati Shin Tae-yong, Dimas Drajat Curhat Susahnya Jadi Striker Lokal

Garuda.co Penyerang timnas Indonesia, Drimas Drajad mengungkapkan rasa syujur usai namanya terdaftar dalam 29 pemain yang diumumkan PSSI

Seperti diketahui, PSSI resmi mengumumkan 29 pemain untuk mengikuti latihan jelang pertandingan FIFA Matchday melawan Bangladesh.

Dalam deretan nama tersebut, Dimas Drajad menjadi salah satu pemain yang berposisi sebagai striker bersama Muhammad Rafli dan pemain lain.

Dengan dipanggilnya Dimas Drajad ke timnas tentu saja menjadi warna baru di skuat timnas Indonesia yang tumpul di lini serang.

Seperti diketahui, timnas Indonesia kesulitan menemukan striker-striker yang haus gol di depan gawang lawan. Sehingga, pelatih asal Korea itu sering bongkar pasang skuatnya.

Masuknya Dimas Drajad tentu saja membuat harapan para pecinta timnas sedikit terobati, pasalnya, Eks pemain timnas U-19 era Indra Sjafri itu merupakan salah satu striker lokal tertajak di Liga 1.

Namun, Shin Tae-yong memilih mengabaikannya dan memilih striker yang tumpul seperti, Dedik, Irfan Jauhari, Kushedya Hari Yudo, dll.

Kini, berkat penampilan apik Dimas Drajad bersam Persikabo 1973 di Liga 1 musim lalu akhirnya membuat Shin Tae-yong luluh. Musim lalu Dimas Drajad tercatat berhasil mengemas 11 gol dari 31 pertandingan.

Dimas Drajad sendiri senang akhirnya bisa kembali laga berseragam Tim Nasional Indonesia dibawah asuhan Shin Tae-yong.

“Alhamdulillah perasaan sangat senang, semoga saya bisa memberikan apa yang saya punya dan saya akan bekerja keras di latihan,” ujar Dimas, Rabu (26/5/2022).

Dimas Drajad mengaku terkejut mendapat panggilan dari Shin Tae-yong.

“Tidak menyangka sih saya, kaget juga,” ungkap Dimas Drajad.

Pemanggilan Dimas Drajad ini sendiri menjadi secercah harapan bagi penyerang lokal. Belakangan ini penyerang lokal memang banyak kehilangan tempat di klub maupun Tim Nasional Indonesia.

Menurut Dimas Drajad, meredupnya penyerang lokal tak terlepas dari minimnya jam terbang di klub.

“Ya mungkin dari kami pemain lokal mungkin kurangnya di jam terbang juga,” ujarnya.

“Kendati Demikian, saya kurang sreg (dengan situasi ini).”

“Jadi kalau kita diberikan jam bermain ya harus bersaing dengan yang asing,” imbuhnya.

Meski tampil apik musim lalu, Dimas Drajad sendiri mengaku belum puas dengan penampilanya. Striker berusia 25 tahun itu merasa masih bisa tampil lebih baik lagi.

“Secara pribadi ya alhamdulillah, tetapi dari segi statistik masih kurang,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *